Kec. Tirtoyudo - Kab. Malang - Prov. Jawa Timur
Sebelum menjadi sebuah desa, kawasan ini lebih dikenal sebagai Hutan Lenggoksono dan Hutan Wediawu oleh para warga. Pada tahun 1945, kawasan ini dijadikan tempat pengungsian masyarakat dari Kabupaten Lumajang. Pada saat itu, salah satu tokoh pengungsi mengajukan permohonan kepada Kepala Desa Pujiharjo untuk membuka pengadaan lahan tanah garapan bagi warga yang belum memiliki lahan, Namun tidak disetujui dan diputuskan untuk bergabung dengan Desa Sumber Tangkil. Kemudian pada Tahun 1948, warga mengajukan permohonan ulang yang bertujuan untuk:
Atas dasar usulan tersebut akhirnya mendapat tanggapan dan persetujuan yang positif dari Kepala Kehutanan yang berkedudukan di Kepanjen.sehingga pada tanggal 18 Agustus 1948 dimulailah pembukaan hutan yang dipimpin oleh Sdr.MINTARDJO,Sdr.RATIMAN dan Sdr.SIDI untuk di jadikan lahan baru. Dengan adanya perkembangan situasi dari hasil peninjauan Sdr.ARMANU, asisten wedono dan Mayor ABDUL KAHAR sebagai Odm setempat yang didamping pamong desa Sumber Tangkil, maka lahan baru tersebut dipersiapkan menjadi dusun baru yaitu Dusun Lenggoksono dan Dusun Wediawu, Desa Sumber Tangkil Kec.Ampelgading.
Tahun 1980 dusun Lenggoksono dan dusun Wediawu diusulkan pecahan desa.pada tanggal 12 Januari 1982 (15 suro) diresmikan menjadi desa Purwodadi kec.Ampelgading, dengan saudara Legimin sebagai carteker dengan masa jabatan 1982 s/d 1984.
Penduduk Desa Purwodadi merupakan masyarakat suku Jawa, tetapi dari segi keyakinan secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu Islam dan Kristen. Meski demikian, masyarakat dapat saling merghargai satu sama lain sehingga perbedaan keyakinan bukan menjadi masalah bagi masyarakat desa ini. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia (digunakan dalam kegiatan formal) dan Bahasa Jawa (yang digunakan sebagai Bahasa pengantar sehari-hari).
Semenjak peristiwa peresmian lahan Desa Purwodadi, setiap tahunnya masyarakat desa mengadakan selamatan dan upacara Larungan ke Pantai Lenggoksono yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur agar warga maupun desa diajuhkan dari malapetaka. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pamong desa dan diikuti warga sekitar. Kegiatan ini juga mempunyai tujuan lain yaitu agar menarik para pengunjung untuk datang ke pantai yang pada akhirnya mampu menumbuhkan nilai positif bagi sektor perekonomian desa. Adapun yang dilarungkan berupa hasil bumi, polo gumantung, polo kependem, hasil laut, hasil sungai, kepala kambing dan lain-lain.
Layanan Sistem Informasi Desa Purwodadi